BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Striae
gravidarum adalah garis yang terlihat pada kulit perut wanita hamil.
Striae atau guratan, terjadi pada hampir 90% ibu hamil, guratan di perut
ini terjadi akibat peregangan kulit sejalan dengan membesarnya rahim
dan dinding perut. Sebenarnya, guratan tidak hanya muncul di perut,
tetapi juga bisa muncul di payudara dan paha.
Guratan yang muncul
bentuknya mirip garis-garis berlekuk di permukaan kulit dengan warna
agak putih. Terkadang muncul juga rasa gatal di guratan dan sekitarnya.
Guratan ini biasanya berkurang dan lama-kelamaan akan memudar.
Tak
sedikit ibu yang mengeluh soal striae gravidarum saat hamil dan setelah
melahirkan. Ya, selain tidak nyaman di tubuh, penampilan pun jadi
tergores keindahannya. Walau tak bisa dihilangkan 100 persen,
keberadaannya bisa diminimalisasi dengan perawatan kulit sejak dini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Tentang Striae Gravidarum
2.1.1 Definisi
Striae
gravidarum merupakan tanda parut yang berupa guratan-guratan putih yang
memanjang dengan pola yang tidak beraturan. Striae gravidarum ini
terbentuk karena adanya peregangan pada kulit sedangkan jaringan
elastisnya pada bagian bawah kulit robek akibat adanya peregangan
tersebut. Untuk ibu hamil, tentunya sangat rentan terkena striae
gravidarum, karena kulit banyak mengalami peregangan akibat adanya
pembesaran kehamilan dari bulan ke bulannya.
Menurut
penelitian American Academy of Dermatology, lebih dari 90% wanita
memiliki striae gravidarum ketika masa kehamilan mereka mencapai usia 6
sampai 7 bulan. Striae gravidarum sendiri muncul akibat adanya
peregangan lapisan dasar kulit selama kehamilan dan biasanya
kemunculannya ditandai dengan dengan garis berwarna merah muda atau
keunguan pada bagian perut atau dalam beberapa kasus juga terdapat di
bagian dada dan paha. Untungnya, garis-garis ini akan memudar dan
berubah warna menjadi perak seiring dengan berjalannya waktu yang
membuat garis-garis ini menjadi samar dan tidak terlalu terlihat.
Kita
ketahui bahwa kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan yang
teratas epidermis, lapisan tengah dermis, dan lapisan yang ketiga atau
terdalam adalah subcutan. Munculnya striae gravidarum ini sangat
berpengaruh dengan lapisan dermis, karena lapisan ini berfungsi untuk
mendukung kulit, dan menjaganya agar tetap mulus. Lapisan ini, terdiri
dari jaringan elastis yang membuat kulit mampu meregang sesuai kebutuhan
tubuh. Tapi bila tubuh semakin membesar dalam tempo singkat, seperti
saat hamil, serat ini akan melemah dan akhirnya pecah akibat kulit yang
menipis. Karena itu, munculnya striae gravidarum ditandai dengan
menyebarnya pembuluh darah melalui lapisan dermis ke lapisan kulit
epidermis yang menipis.
Striae
gravidarum merupakan hal yang wajar, karena wanita hamil mengalami
pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam rahim.
Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan.
Rata-rata, minimal kenaikan berat badan 10 kg terjadi pada wanita hamil.
Sehingga kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada
lengan, payudara, pinggul, paha, dan bokong.
Striae
gravidarum terbentuk akibat tidak mampunya lapisan dalam kulit atau
dermis yang terdiri dari serat-serat elastis yang disebut elastin atau
kolagen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan rentang kulit yang
terjadi pada masa kehamilan. Jaringan yang rusak tersebut akan terhubung
dengan lapisan bawah kulit
yang akhirnya membentuk striae gravidarum. Keadaan striae gravidarum
pada kehamilan itu sendiri lebih banyak dipengaruhi oleh perubahan
kondisi hormon kehamilan dan peregangan dinding perut yang berlebihan.
2.1.2 Cara Mencegah atau meminimalisir Striae Gravidarum
Cara
terbaik yang bisa ibu hamil lakukan adalah dengan mencegah atau
meminimalisir striae gravidium dengan kebiasaan sehari-hari, seperti:
1.
Cukupi kebutuhan ibu hamil akan konsumsi air putih. Ibu hamil harus di
biasakan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, hal ini dapat
membantu kulit menjaga elastisitasnya sehingga diharapkan dapat
meminimalisir terjadinya striae gravidarum. Selain itu untuk menambah
elastisitas kulit, ibu hamil bisa menggunakan pelembab di area yang
rawan terkena.
2. Jaga
kondisi kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan jangan sampai
mengalami kenaikan yang terlalu drastis. Selama kehamilan kenaikan
normal berat badan ibu hamil antara 12 - 15. Jika kenaikan berat badan
terlalu drastis, selain kurang baik bagi kehamilan, juga tentunya kulit
akan terlalu banyak mengalami peregangan yang menyebabkan ibu hamil
rentan akan terkena striae gravidarum.
3.
Konsumsi makanan yang sehat juga makanan yang berserat seperti sayuran
dan buah-buahan dapat membantu mencegah terjadinya striae gravidarum.
Selain itu konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A, E dan C
seperti wortel, susu atau telur.
4.
Jangan menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang sering timbul striae
gravidarum. Karena garukan akan menarik dan meregangkan kulit lapisan
luar dan tengah sehingga akan lebih membantu terjadinya striae
gravidarum.
2.2 Teori Tentang Filosofi Kebidanan
2.2.1 Pengertian Filosofi
Filosofi kebidanan merupakan Keyakinan atau pandangan hidup bidan sebagai kerangka berpikir dalam memberi pelayanan kesehatan.
Ditinjau dari segi bahasa :
- Filosofi : Filsafat, falsafah
- Secara harfiah filosofi adalah cinta pada kebijaksanaan (Neil Thompson, 2001:64)
- Filosofi adalah ilmu yang mengkaji tentang akal budi mengenai hakikat yang ada (sebab, asal dan hukumnya) (kamus ilmiah populer, 2002).
- Filosofi adalah angapan, pandangan hidup, sikap batin yang paling umum yang dimiliki orang atau masyarakat (KBBI).
2.2.2 Pendapat Para Ahli
Filosofi
merupakan disiplin ilmu yang memperhatikan dan menggali dalil-dalil
yang ada untuk dilaksanakan dalam keidupan sehari-hari. Jadi Filosofi
adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian dasar-dasar dan
penjelasan yang nyata (Chinn & Kramer, 1991:17).
Garis
besar filosofi adalah pendekatan berpikir tentang kenyataan, termasuk
tradisi, agama, aliran yang di anut oleh keberadaan dan fenomena.
Filosofi adalah pendekatan berfikir tentang kenyataan meliputi tradisi,
agama, marxime,existentialisme dan fenomena yang berhubungan dengan
kesehatan masyarakat. Jadi Filosofi diartikan sebagai ilmu tentang
sesuatu di sekitar kita dan penyebabnya (Pearson dan Vaughan, 1988).
Filosofi
adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap, dan kepercayaan
meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan kepercayaan
kelompok yang lebih sering disebut ideologi (Moya Davis, 1993).
Filosofi
adalah sesuatu yang bisa memberikan gambaran dan berperan sebagai
tantangan untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai dasar untuk
memberikan informasi dan meningkatkan praktek profesional.
2.2.3 Filosofi Kebidanan menyatakan bahwa :
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui Undang – undang maupun
Peraturan pemerintah yang merupakan salah satu tenaga pelayanan
kesehatan professional dan secara internasional diakui dalam
International Confederation Of Modwiferea (ICM), International
Federation of Gynaecologist and Obstetritian (FIGO) dan WHO.
2.
Tugas, tanggung jawab, dan kewenangan profesi bidan diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan ditujukan dalam rangka program penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Perinatal (AKP), Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Pelayanan Ibu hamil, melahirkan, nifas,
Pelayanan Keluarga Berencana (KB), Pelayanan kesehatan masyarakat, dan
pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
3.
Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu memperoleh pelayanan kesehatan
aman dan memuaskan dan kebutuhan serta perbedaan budaya.
4.
Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, menopause adalah proses
fisiologis dan sebagian kecil membutuhkan intervensi medik.
5. Persalinan merupakan proses alami, normal namun bila tidak dikelola dengan tepat menjadi abnormal.
6.
Setiap individu berhak dilahirkan secara sehat, untuk itu setiap WUS,
bumil, melahirkan, dan bayinya mendapat pelayanan berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga membutuhkan persiapan mulai anak menginjak dewasa.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan kesehatan.
9.
Intervensi Kebidanan bersifat komprehensif yaitu upaya promotif
preventif, kuratif dan rehabilitatif ditunjukkan kepada individu
keluarga dan masyarakat.
10.
Manajemen Kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam
rangka meningkatkan cakupan pelayanan bidan yang profesional dan
interaksi sosial serta asas penelitian dan pengembangan yang dapat
malendasi manajemen secara terpadu.
11.
Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian
berlangsung sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan
berbagai strata alam.
2.2.4 Filosofi Kebidanan menegaskan tentang:
1. Keunikan bidan dalam memberikan layanan kesehatan pada ibu dan bayi.
2. Menghargai martabat manusia sebagai mana mestinya serta membela kaum perempuan dengan memberikan pelayanan yang lebih baik.
3. Bekerja sama dengan wanita dan petugas lain dalam kemitraan.
4.
Pusat pelayanan kebidanan adalah peningkatan kesehatan, pencegahan dan
memandang kehamilan serta persalinan sebagai suatu peristiwa kehidupan
yang normal.
2.2.5 Filosofi Kebidanan meliputi:
1. Keyakinan tentang kehamilan dan persalianan
Bidan
yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah dan bukan
suatu penyakit, namun tetap perlu diwaspadai karena kondisi yang semula
normal dapat tiba – tiba menjadi tidak normal.
2. Keyakinan tentang wanita
Bidan
yakin bahwa perempuan meupakan pribadi yang unik, mempunyai hak
mengkontrol dirinya sendiri, memiliki kebutuhan, harapan dan keinginan
yang patut dihormati.
3. Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
Fungsi
utama asuhan kebidanan adalah memastikan kesejahteraan perempuan
bersalin dan bayinya. Bidan mempunyai kemampuan mempengaruhi klien dan
keluarganya.
4. Keyakinan tentang pemberdayaan dan pembuatan keputusan
Bidan
yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan kebidanan patut
dihormati. Keputusan yang dipilih merupakan tanggung jawab bersama
antara perempuan, keluarga, dan pemberi keputusan.
5. Keyakinan tentang asuhan
Bidan
yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang
relevan dan objektif, konseling dan menfasilitasi klien yang menjadi
tanggung jawabnya. Oleh karena itu, asuhan kebidanan harus aman,
memuaskan, menghormati dan mengoptimalkan wanita serta keluarganya.
6. Keyakianan tentang kolaborasi
Bidan
meyakini bahwa dalam memberikan asuhan harus tetap mempertahankan,
mendukung dan menghargai proses fisiologi. Intervensi dan penggunaan
teknologi dalam asuhan hanya bedasarkan indikasi. Bidan adalah praktisi
yang mandiri, yang bekerja sama mengembangkan kemitraan dengan anggota
tim kesehatan lainnya.
7. Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya
Bidan
meyakini bahwa mengembangkan kemandirian profesi, kemitraan dan
pemberdayaan wanita serta tim kesehatan yang lainnya selama pemberian
asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Normal And Natural Childbirth
Striae
gravidarum merupakan hal yang wajar terjadi pada ibu hamil, karena
wanita hamil mengalami pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya
janin di dalam rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan
yang cukup signifikan. Rata-rata, minimal kenaikan berat badan 10 kg
terjadi pada wanita hamil. Sehingga kulit meregang tidak hanya pada
bagian perut, juga pada lengan, payudara, pinggul, paha, dan bokong.
Untungnya, garis-garis ini akan memudar dan berubah warna seiring dengan
berjalannya waktu yang membuat garis-garis ini menjadi samar dan tidak
terlalu terlihat
3.2 Continity Of Care
Striae
gravidarum sebenarnya dapat memudar dengan seiring berjalannya waktu.
Sebagai seorang tenaga kesehatan, bidan dapat memberi tahu ibu bagaimana
cara untuk memudarkan atau meminimalisirnya saja, sebab striae
gravidarum tidak dapat dihilangkan 100 persen. Cara pertama yang dapat
dilakukan adalah dengan menganjurkan ibu untuk membiasakan mengkonsumsi
air putih minimal 8 gelas sehari, hal ini dapat membantu kulit menjaga
elastisitasnya, Selain itu untuk menambah elastisitas kulit, ibu hamil
bisa menggunakan pelembab di area yang rawan terkena striae gravidarum.
Selanjutnya, anjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makannya agar selama
kehamilan tidak mengalami kenaikan yang terlalu drastis. Jika kenaikan
berat badan terlalu drastis, selain kurang baik bagi kehamilan, juga
tentunya kulit akan terlalu banyak mengalami peregangan dan mengingatkan
juga pada ibu untuk tidak menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang
sering timbul striae gravidarum. Karena garukan akan menarik dan
meregangkan kulit lapisan luar dan tengah.
3.3 Empowering Women
Peran
bidan disini adalah memberi kekuatan seperti support kepada ibu agar
ibu tidak cemas dan tidak khawatir akan striae gravidarum yang
dialaminya tersebut, sebab striae gravidarum memang sering dialami oleh
ibu hamil dan juga bekas perenggangan kulit dapat memudar dengan seiring
berjalannya waktu.
3.4 Informed Choice
Seorang
bidan harus memberikan informasi yang jelas mengenai striae gravidarum,
agar ibu hamil tersebut memahami dengan jelas apa yang sedang
dialaminya. Striae gravidarum bukanlah perubahan kulit yang hanya
dialami oleh beberapa wanita saja teteapi kebanyakan dari ibu hamil
mengalaminya. Striae gravidarum itu sendiri disebabkan oleh pertumbuhan
janin, usia kehamilan dan penambahan berat badan.
3.5 Women And Family Patnership
Bidan
dan keluarga harus bekerjasama dalam membuat seorang ibu merasakan
bahwa yang dialaminya tersebut adalah hal yang wajar, terutama seorang
suami karena suami merupakan orang terdekat dari istri. Dengan adanya
support dan perhatian dari orang-orang tersayang maka diharapkan ibu
tersebut tidak merasakan bahwa striae gravidarum merupakan masalah besar
yang dapat menjadikan perubahan fisik yang berpengaruh besar pada
dirinya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa striae gravidarum
merupakan hal yang wajar, karena wanita hamil mengalami pembesaran pada
perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam rahim. Wanita hamil
juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan. Rata-rata,
minimal kenaikan berat badan 10 kg terjadi pada wanita hamil. Sehingga
kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan,
payudara, pinggul
4.2 Saran
Saran
yang dapat penulis berikan diantaranya adalah seorang ibu hamil harus
dibiasakan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, menggunakan
pelembab di area yang rawan terkena striae gravidarum, jaga kondisi
kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan jangan sampai mengalami
kenaikan yang terlalu drastis, konsumsi makanan yang sehat juga makanan
yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin A,
E dan C selanjutnya jangan menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang
sering timbul striae gravidarum karena akan menarik dan meregangkan
kulit lapisan luar dan tengah sehingga lebih membantu terjadinya striae
gravidarum.
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Amalia. 2012. Filosofi Kebidanan, (Online), (http://amaliandini.wordpress.com/2012/10/06/filosofi- kebidanan/.html, diakses 6 Januari 2013).
Haryati. 2010. Stretch Mark Pada Ibu Hamil, (Online), (http://pondokibu.com/stretch-mark-pada-ibu-hamil.html, diakses 6 Januari 2013).
Indriani, Selvia. 2012. Mencegah Stretch Marks Selama Kehamilan, (Online), (http://bidanku.com/index.php?/mencegah-stretch-marks-selama-kehamilan.html, diakses 6 Januari 2013).
Muawanah. 2011. Perubahan Kulit Selama Kehamilan, (Online), (http://bidanku.com/index.php?/perubahan-kulit-selama-kehamilan.html, diakses 6 Januari 2013).
Nolan, Mary. 2003. Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta : Arcan
Prawiraharjo, Sarwono .2002. Pelayanan Kesehatan Matemal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Ratna, Ajeng. 2009. Stretch Marcks, (Online), (http://konsultasi-spesialis-obsgin.blogspot.com/2009/04/stretch-marks.html, diakses 6 januari 2013).
Simkin, Penny, dkk. 2007. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, & Bayi. Jakarta : Arcan.
Suryani, Soerpadan. 2007. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.