body {cursor: url(http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/cowdancelinkselect.gif),auto; }

Minggu, 21 April 2013

Striae gravidarum pada ibu hamil

BAB I
 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Striae gravidarum adalah garis yang terlihat pada kulit perut wanita hamil. Striae atau guratan, terjadi pada hampir 90% ibu hamil, guratan di perut ini terjadi akibat peregangan kulit sejalan dengan membesarnya rahim dan dinding perut. Sebenarnya, guratan tidak hanya muncul di perut, tetapi juga bisa muncul di payudara dan paha.
 Guratan yang muncul bentuknya mirip garis-garis berlekuk di permukaan kulit dengan warna agak putih. Terkadang muncul juga rasa gatal di guratan dan sekitarnya. Guratan ini biasanya berkurang dan lama-kelamaan akan memudar.
Tak sedikit ibu yang mengeluh soal striae gravidarum saat hamil dan setelah melahirkan. Ya, selain tidak nyaman di tubuh, penampilan pun jadi tergores keindahannya. Walau tak bisa dihilangkan 100 persen, keberadaannya bisa diminimalisasi dengan perawatan kulit sejak dini.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Tentang Striae Gravidarum
2.1.1 Definisi                                           
Striae gravidarum merupakan tanda parut yang berupa guratan-guratan putih yang memanjang dengan pola yang tidak beraturan. Striae gravidarum ini terbentuk karena adanya peregangan pada kulit sedangkan jaringan elastisnya pada bagian bawah kulit robek akibat adanya peregangan tersebut. Untuk ibu hamil, tentunya sangat rentan terkena striae gravidarum, karena kulit banyak mengalami peregangan akibat adanya pembesaran kehamilan dari bulan ke bulannya.
Menurut penelitian American Academy of Dermatology, lebih dari 90%  wanita memiliki striae gravidarum ketika masa kehamilan mereka mencapai usia 6 sampai 7 bulan. Striae gravidarum sendiri muncul akibat adanya peregangan lapisan dasar kulit selama kehamilan dan biasanya kemunculannya ditandai dengan dengan garis berwarna merah muda atau keunguan pada bagian perut atau dalam beberapa kasus juga terdapat di bagian dada dan paha. Untungnya, garis-garis ini akan memudar dan berubah warna menjadi perak seiring dengan berjalannya waktu yang membuat garis-garis ini menjadi samar dan tidak terlalu terlihat.
Kita ketahui bahwa kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan yang teratas epidermis, lapisan tengah dermis, dan lapisan yang ketiga atau terdalam adalah subcutan. Munculnya striae gravidarum ini sangat berpengaruh dengan lapisan dermis, karena lapisan ini berfungsi untuk mendukung kulit, dan menjaganya agar tetap mulus. Lapisan ini, terdiri dari jaringan elastis yang membuat kulit mampu meregang sesuai kebutuhan tubuh. Tapi bila tubuh semakin membesar dalam tempo singkat, seperti saat hamil, serat ini akan melemah dan akhirnya pecah akibat kulit yang menipis. Karena itu, munculnya striae gravidarum ditandai dengan menyebarnya pembuluh darah melalui lapisan dermis ke lapisan kulit epidermis yang menipis.
Striae gravidarum merupakan hal yang wajar, karena wanita hamil mengalami pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan. Rata-rata, minimal kenaikan berat badan 10 kg terjadi pada wanita hamil. Sehingga kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan, payudara, pinggul, paha, dan bokong.
Striae gravidarum terbentuk akibat tidak mampunya lapisan dalam kulit atau dermis yang terdiri dari serat-serat elastis yang disebut elastin atau kolagen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan rentang kulit yang terjadi pada masa kehamilan. Jaringan yang rusak tersebut akan terhubung dengan lapisan bawah kulit yang akhirnya membentuk striae gravidarum. Keadaan striae gravidarum pada kehamilan itu sendiri lebih banyak dipengaruhi oleh perubahan kondisi hormon kehamilan  dan peregangan dinding perut yang berlebihan.



2.1.2 Cara Mencegah atau meminimalisir Striae Gravidarum
Cara terbaik yang bisa ibu hamil lakukan adalah dengan mencegah atau meminimalisir striae gravidium dengan kebiasaan sehari-hari, seperti:
1. Cukupi kebutuhan ibu hamil akan konsumsi air putih. Ibu hamil harus di biasakan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, hal ini dapat membantu kulit menjaga elastisitasnya sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya striae gravidarum. Selain itu untuk menambah elastisitas kulit, ibu hamil bisa menggunakan pelembab di area yang rawan terkena.
2. Jaga kondisi kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan jangan sampai mengalami kenaikan yang terlalu drastis. Selama kehamilan kenaikan normal berat badan ibu hamil antara 12 - 15. Jika kenaikan berat badan terlalu drastis, selain kurang baik bagi kehamilan, juga tentunya kulit akan terlalu banyak mengalami peregangan yang menyebabkan ibu hamil rentan akan terkena striae gravidarum.  
3. Konsumsi makanan yang sehat juga makanan yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan dapat membantu mencegah terjadinya striae gravidarum. Selain itu konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A, E dan C seperti wortel, susu atau telur.
4. Jangan menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang sering timbul striae gravidarum. Karena garukan akan menarik dan meregangkan kulit lapisan luar dan tengah sehingga akan lebih membantu terjadinya striae gravidarum. 

2.2 Teori Tentang Filosofi Kebidanan
2.2.1 Pengertian Filosofi
Filosofi kebidanan merupakan Keyakinan atau pandangan hidup bidan sebagai kerangka berpikir dalam memberi pelayanan kesehatan.
Ditinjau dari segi bahasa :    
  • Filosofi : Filsafat, falsafah
  • Secara harfiah filosofi adalah cinta pada kebijaksanaan (Neil Thompson, 2001:64)
  • Filosofi adalah ilmu yang mengkaji tentang akal budi mengenai hakikat yang ada (sebab, asal dan hukumnya) (kamus ilmiah populer, 2002).
  • Filosofi adalah angapan, pandangan hidup, sikap batin yang paling umum yang dimiliki orang atau masyarakat (KBBI).    
2.2.2 Pendapat Para Ahli
Filosofi merupakan disiplin ilmu yang memperhatikan dan menggali dalil-dalil yang ada untuk dilaksanakan dalam keidupan sehari-hari. Jadi Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian dasar-dasar dan penjelasan yang nyata (Chinn & Kramer, 1991:17).
Garis besar filosofi adalah pendekatan berpikir tentang kenyataan, termasuk tradisi, agama, aliran yang di anut oleh keberadaan dan fenomena. Filosofi adalah pendekatan berfikir tentang kenyataan meliputi tradisi, agama, marxime,existentialisme dan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Jadi Filosofi diartikan sebagai ilmu tentang sesuatu di sekitar kita dan penyebabnya (Pearson dan Vaughan, 1988).
Filosofi adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap, dan kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideologi (Moya Davis, 1993).
Filosofi adalah sesuatu yang bisa memberikan gambaran dan berperan sebagai tantangan untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai dasar untuk memberikan informasi dan meningkatkan praktek profesional.
2.2.3 Filosofi Kebidanan menyatakan bahwa :
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui Undang – undang maupun Peraturan pemerintah yang merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara internasional diakui dalam International Confederation Of Modwiferea (ICM), International Federation of Gynaecologist and Obstetritian (FIGO) dan WHO.
2. Tugas, tanggung jawab, dan kewenangan profesi bidan diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan ditujukan dalam rangka program penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Perinatal (AKP), Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Pelayanan Ibu hamil, melahirkan, nifas, Pelayanan Keluarga Berencana (KB), Pelayanan kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu memperoleh pelayanan kesehatan aman dan memuaskan dan kebutuhan serta perbedaan budaya.
4. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, menopause adalah proses fisiologis dan sebagian kecil membutuhkan intervensi medik.
5. Persalinan merupakan proses alami, normal namun bila tidak dikelola dengan tepat menjadi abnormal.
  6. Setiap individu berhak dilahirkan secara sehat, untuk itu setiap WUS, bumil, melahirkan, dan bayinya mendapat pelayanan berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga membutuhkan persiapan mulai anak menginjak dewasa.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan kesehatan.
9. Intervensi Kebidanan bersifat komprehensif yaitu upaya promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif ditunjukkan kepada individu keluarga dan masyarakat.
10. Manajemen Kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan bidan yang profesional dan interaksi sosial serta asas penelitian dan pengembangan yang dapat malendasi manajemen secara terpadu.
11. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan berbagai strata alam.
2.2.4 Filosofi Kebidanan menegaskan tentang:
1.  Keunikan bidan dalam memberikan layanan kesehatan pada ibu dan bayi.
2. Menghargai martabat manusia sebagai mana mestinya serta membela kaum perempuan dengan memberikan pelayanan yang lebih baik.
3.  Bekerja sama dengan wanita dan petugas lain dalam kemitraan.
4.  Pusat pelayanan kebidanan adalah peningkatan kesehatan, pencegahan dan memandang kehamilan serta persalinan sebagai suatu peristiwa kehidupan yang normal.
2.2.5 Filosofi Kebidanan meliputi:
1.  Keyakinan tentang kehamilan dan persalianan
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah dan bukan suatu penyakit, namun tetap perlu diwaspadai karena kondisi yang semula normal dapat tiba – tiba menjadi tidak normal.
2.  Keyakinan tentang wanita             
Bidan yakin bahwa perempuan meupakan pribadi yang unik, mempunyai hak mengkontrol dirinya sendiri, memiliki kebutuhan, harapan dan keinginan yang patut dihormati.
3.  Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
Fungsi utama asuhan kebidanan adalah memastikan kesejahteraan perempuan bersalin dan bayinya. Bidan mempunyai kemampuan mempengaruhi klien dan keluarganya.
4.  Keyakinan tentang pemberdayaan dan pembuatan keputusan
Bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan kebidanan patut dihormati. Keputusan yang dipilih merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga, dan pemberi keputusan.
5.  Keyakinan tentang asuhan                            
Bidan yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang relevan dan objektif, konseling dan menfasilitasi klien yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu, asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan mengoptimalkan wanita serta keluarganya.

6.  Keyakianan tentang kolaborasi
Bidan meyakini bahwa dalam memberikan asuhan harus tetap mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologi. Intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya bedasarkan indikasi. Bidan adalah praktisi yang mandiri, yang bekerja sama mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.
7.  Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya
Bidan meyakini bahwa mengembangkan kemandirian profesi, kemitraan dan pemberdayaan wanita serta tim kesehatan yang lainnya selama pemberian asuhan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Normal And Natural Childbirth
Striae gravidarum merupakan hal yang wajar terjadi pada ibu hamil, karena wanita hamil mengalami pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan. Rata-rata, minimal kenaikan berat badan 10 kg terjadi pada wanita hamil. Sehingga kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan, payudara, pinggul, paha, dan bokong. Untungnya, garis-garis ini akan memudar dan berubah warna seiring dengan berjalannya waktu yang membuat garis-garis ini menjadi samar dan tidak terlalu terlihat
3.2 Continity Of Care
Striae gravidarum sebenarnya dapat memudar dengan seiring berjalannya waktu. Sebagai seorang tenaga kesehatan, bidan dapat memberi tahu ibu bagaimana cara untuk memudarkan atau meminimalisirnya saja, sebab striae gravidarum tidak dapat dihilangkan 100 persen. Cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menganjurkan ibu untuk membiasakan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, hal ini dapat membantu kulit menjaga elastisitasnya, Selain itu untuk menambah elastisitas kulit, ibu hamil bisa menggunakan pelembab di area yang rawan terkena striae gravidarum. Selanjutnya, anjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makannya agar selama kehamilan tidak mengalami kenaikan yang terlalu drastis. Jika kenaikan berat badan terlalu drastis, selain kurang baik bagi kehamilan, juga tentunya kulit akan terlalu banyak mengalami peregangan dan mengingatkan juga pada ibu untuk tidak menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang sering timbul striae gravidarum. Karena garukan akan menarik dan meregangkan kulit lapisan luar dan tengah.
3.3 Empowering Women
Peran bidan disini adalah memberi kekuatan seperti support kepada ibu agar ibu tidak cemas dan tidak khawatir akan striae gravidarum yang dialaminya tersebut, sebab striae gravidarum memang sering dialami oleh ibu hamil dan juga bekas perenggangan kulit dapat memudar dengan seiring berjalannya waktu.
3.4 Informed Choice
        Seorang bidan harus memberikan informasi yang jelas mengenai striae gravidarum, agar ibu hamil tersebut memahami dengan jelas apa yang sedang dialaminya. Striae gravidarum bukanlah perubahan kulit yang hanya dialami oleh beberapa wanita saja teteapi kebanyakan dari ibu hamil mengalaminya.  Striae gravidarum itu sendiri disebabkan oleh pertumbuhan janin, usia kehamilan dan penambahan berat badan.

3.5 Women And Family Patnership  
Bidan dan keluarga harus bekerjasama dalam membuat seorang ibu merasakan bahwa yang dialaminya tersebut adalah hal yang wajar, terutama seorang suami karena suami merupakan orang terdekat dari istri. Dengan adanya support dan perhatian dari orang-orang tersayang maka diharapkan ibu tersebut tidak merasakan bahwa striae gravidarum merupakan masalah besar yang dapat menjadikan perubahan fisik yang berpengaruh besar pada dirinya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa striae gravidarum merupakan hal yang wajar, karena wanita hamil mengalami pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan. Rata-rata, minimal kenaikan berat badan 10 kg terjadi pada wanita hamil. Sehingga kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan, payudara, pinggul
4.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan diantaranya adalah seorang ibu hamil harus dibiasakan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari, menggunakan pelembab di area yang rawan terkena striae gravidarum, jaga kondisi kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan jangan sampai mengalami kenaikan yang terlalu drastis, konsumsi makanan yang sehat juga makanan yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin A, E dan C selanjutnya jangan menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang sering timbul striae gravidarum karena akan menarik dan meregangkan kulit lapisan luar dan tengah sehingga lebih membantu terjadinya striae gravidarum.
 
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Amalia. 2012. Filosofi Kebidanan, (Online), (http://amaliandini.wordpress.com/2012/10/06/filosofi- kebidanan/.html, diakses 6 Januari 2013).
Haryati. 2010. Stretch Mark Pada Ibu Hamil, (Online), (http://pondokibu.com/stretch-mark-pada-ibu-hamil.html, diakses 6 Januari 2013).
Nolan, Mary. 2003. Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta : Arcan
Prawiraharjo, Sarwono .2002. Pelayanan Kesehatan Matemal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.          
Ratna, Ajeng. 2009. Stretch Marcks, (Online), (http://konsultasi-spesialis-obsgin.blogspot.com/2009/04/stretch-marks.html, diakses 6 januari 2013).
Simkin, Penny, dkk. 2007. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, & Bayi. Jakarta : Arcan.
Suryani, Soerpadan. 2007. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar